Selasa, 30 April 2013

PEMBUKTIAN KEBENARAN AYAT-AYAT KAUNIYAH DI AL QUR’AN


PEMBUKTIAN KEBENARAN AYAT-AYAT

KAUNIYAH DI AL QURAN


Perkara yang tidak mungkin sampai kepada Muhammad Saw melalui kecerdasan
fitrah dan akal yang cemerlang adalah perkara ilmiah yang tertera di dalam Al
Qur’anul Karim. Perkara-perkara ilmiah itu membuktikan kebenaran Kitab Suci
tersebut dan membuktikan secara umum bahwa Al Qur’an memang benar-benar di
wahyukan dari sisi Allah Azza wajalla. Sekalipun Al Qur’an turun berabad-abad
sebelum ilmu pengetahuan modern namun tidak ada seorangpun yang mampu
menetapkan satu kesalahan ilmiah yang ada di dalamnya .
Seandainya Al Qur’an ucapan manusia biasa tentu sesuatu yang mustahil.
Pemikiran-pemikiran manusia pada jaman Muhammad Saw tentang masalah alam dan
cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain akan merupakan suatu permainan yang
batil seandainya diterapkan melalui kacamata ilmu pengetahuan modernsekarang ini.
1. Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya
Allah Swt berfirman :
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulunya adalah sesuatu yang padu kemudian
Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiya 30)
Berdasarkan tafsir ayat tersebut diatas, maka alam pada mulanya bersatu padu, kemudian
terpisah dan terhampar di angkasa raya. Ini adalah suatu teori ilmiah modern tentang
alam.
Para ilmuwan berpendapat , berdasarkan penyelidikannya terhadap penomena alam
berpendapat, pada mulanya “bendanya” pada, tidak bergerak, berbentuk gas panas dan
tebal serta bersatu padu.
Dalam alam ini telah terjadi suatu ledakan teramat dahsyat, minimal sebelum
5.000.000.000.000 tahun. Kemudian baru terpisah dan saling berjauhan bagianbagiannya.
Hal itu menghasilkan gerakan benda tersebut menjadi sesuatu yang harus
tetap berlanjut sesuai dengan hokum alam yang mengatakan bahwa kekuatan gravitasi
yang terdapat di dalam bagian-bagian benda tersebut berkurang secara bertahap karena
saling berjauhan. Oleh karena jaraknya menjadi luas. (Al Islam Yatahadda: 214)
Barangkali saja dalam hal ini adalah tafsiran ayat kauniyah:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan sesungguhnya
Kami benar-benar telah meluaskannya”.(Adz Dzariyat 47).
Maksudnya, Allah Azza Wajalla telah menjadikan langit itu luas atau dia memperluas di
dalamnya , Wallahu A’lam.
2. Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan Malam.
Allah Swt berfirman:
“Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.” (Al
A’raf 54)
Maksud ayat di atas adalah bahwa siang dan malam , masing2 mengikuti secara cepat
dengan tidak terputus. Ayat tsb mengandung suatu isyarat tentang rotasi bumi yang
menyebabkan datangnya siang dan malam. Ayat ini sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern kita. Demikian pula firman Allah Swt:
“Dia menutupkan malam kepada siang dan menutupkan siang kepada malam.”
(Az Zumar 5)
“Dia memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang ke dalam
malam.” (Faathir 13)
“Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masingmasing
beredar pada garis edarnya.” (Al Anbiya 33)
Seorang angkasawan Rusia, Gagarin setelah terbang ke angkasa sekitar bumi mengatakan
bahwa dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri pergiliran gelap dan cahaya yang
cepat dipermukaan bumi karena adanya rotasi bumi. (Al Islam Yatahadda 213)
3. Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat
Allah Swt berfirman:
“Allah lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana)
yang kamu lihat.” (Ar Ra’ad 2)
Ayat tersebut sesuai dengan pendapat orang dahulu bahwa dia pernah menyaksikan alam
yang besar yang berdiri tegak di angkasa raya yang terdiri dari matahari, bulan dan
planet-planet, namun dia tidak melihat satu tiang pun.
Di dalam ayat tsb orang modern mendapatkan tafsiran penyelidikannya yang
menetapkan bahwa benda2 langit berdiri tegak tanpa tiang di angkasa. Hanya saja disana
ada “tiang yang tak terlihat” yang etrcermin di dalam hokum gravitasiyaitu yang
membantu setiapbenda tsb untuk tetap berada pada tempatnya yang telah ditentukan. (AL
Islam Yatahadda: 212)
Al Hafidzh Ibnu KatsirRahimahullah berkata dalam tafsir ayat tersebut,
“Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Hasa, dan Qotadah mengatakan bahwa
langit mempunyai tiang namun tidak terlihat.” (Tafsir Ibnu Katsir surat Ar Ra’ad 2).
Cobalah anda perhatikan persesuaian antara tafsir lama tersebut dengan apa yang
di tetapkan oleh penemuan ilmiah modern.
4. Informasi Allah tentang Tekanan Udara
Allah Swt berfirman:
“Dan barangsiapa yang di kehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke
langit.” (Al An’am 125)
Sekarang ini yang kami ketahui, gas oksigen yang amat penting untuk bernafas
dan hawa udara (secara umum) semakin jauh dari permukaan bumi semakin berkurang.
Oleh karena itu menusia akan merasakan sesak bila naiksemakin tinggi, bahkan bias
mengakibatkan pingsan. Ayat tsb mengandung suatu dalil nubuwah dan sebagai bukti
bahwa Al Qur’an berasal dari sisi Robb langit dan bumi. Pada jaman Muhammad Saw
ilmu tsb tidak dikenal, baik oleh orang alim maupunjahil. Ilmu ini hanya diketahui
setelah manusia naik ke tingkat udara yang lebih tinggi pada jaman modern. Maha benar
Allah dengan Firmannya:
“Katakanlah:”Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui
rahasia langit dan bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Al Furqan 6)
5. Informasi Allah tentang Peredaran Bumi
Allah Swt berfirman:
“Dan kamu lihat gunung- gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan seperti jalannya awan. Begitulah perbuatan Allah yang
membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An Naml 88)
Demi jiwaku yang ada di tangan Nya. Ayat tersebut merupakan ayat yang paling
agung yang menunjukan kebenaran Rasulullah Saw dalam hal bahwa Al Qur’an adalah
firman Allah, bukan ucapan manusia. Seperti yang telah diketahui sekarang ini, bumi
berputar pada garis edarnya secara sempurna setiap 24 jam. Hal ini (Wallahu’alam)
sesuai dengan yang disyariatkan Allah Swt dalam ayat diatas. Orang yang melihat ke
gunung secara dekat mengira gunung tetap pada tempatnya, tidak bergerak. Tetapi
seorang antariksawan memastikan bahwa sekalipun gunung tersebut dilihatnya tetap pada
tempatnya namun sebenarnya dia berjalan seperti jalannya awan. Maha Suci Allah Yang
Maha Mengetahui segala sesuatu. Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
6. Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan.
Allah Swt berfirman
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhtumbuhan)
dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum
kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpan
nya.” (Al Hijr 22)
Orang2 dahulu berpendapat, kalau awan tebal maka akan turun hujan, Namun
sekarang sudah maklum. Ketebalan uap air dalam bentuk titik-titik hujan tidak akan
menimbulkan hujan sekalipun kadar kelembaban yang ada di dalam gumpalan udara tsb
mencapai 400 % kalau tidak mengandung unsur garam atau es yang sangat kecil.
Sesungguhnya anginlah berperan memindahkan unsur2 tsb sampai apabila bertemu
dengan ijin Allah di gumpalan udara yang lembab terjadi kondensasi kemudian turun
hujan.
Angin juga berperan membentuk awan yang berguruh. Angin memindahkan udara
panas yang sangat lembab dari permukaan bumi ke tingkat udara yang tertinggi yang
sangat dingin. Kemudian uap air yang dibawanya berkondensi membentuk awan yang
berguruh, lalu turun hujan dengan ijin Allah.
Disamping itu angina juga memindahkan tepung2 sari dari bunga jantan ke bunga
betina, yang kemudian dengan ijin Allah menghasilkan buah. Ilmu semacam ini
bagaimana terlintas di akal orang-orang buta huruf?
7.Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan
Allah Swt berfirman:
“Dan Dia lah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rachmat-Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu.” (Al A’raf 57)
Ini adalah yang kita lihat sekarang melalui foto bumi dan awan yang ada di atasnya, dan
yang di siarkan pula oleh satelit buatan sehari-hari. Kemudian kita lihat, suhu yang
rendah dan awan yang dikandungnya yang ada di atas Aljazair di ujung barat mulai
bergerak menuju arah timur melalui timur afrika, lalu ke Mesir, jazirah Arab, kemudian
ke Negara Persi. Ini semua dalam rangka memberi hujan yang telah ditakdirkan Allah
Bagi daerah-daerah tersebut. Demikianlah Allah Swt mengendalikan awan mendung.
Semua ini tidak diketahui oleh orang2 terdahulu yang ada di wilayah timur, seperti
jazirah Arab, pada musim dingin langit cerah apabila angina barat laut. Namun
mendekatidaerah2 yang bersuhu rendah sampai angina tersebut beralih menuju barat
daya, langit berawan, kemudian turunlah hujan. Angin tersebut pembawa berita gembira
akan turunnya hujan. Maha Suci Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
8. Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”
Allah Swt berfiman:
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat
padanya.” (Al Anbiya 32)
Para ilmuwan sekarang menjelaskan kepada kita bahwa udara yang bertumpuktumpuk
di atas bumi, seandainya ketinggiannya lebih rendah dari yang ada maka berjutajuta
meteor yang setiap hari terbakar di angkasa akan jatuh mengenai seluruh bagian bola
bumi dan mungkin akan membakar segala sesuatu. Namun karena langit adalah atap yang
kokoh maka bumi dan segala isinya terpelihara dari meteor-meteor tersebut.
9. Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet
Allah Swt berfirman:
“Maka Aku bersumpah dengan letak planet-planet, sesungguhnya sumpah
itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” Al Waqiah 75-76)
Orang2 dahulu jika melihat langit dan segala planet yang ada di dalamnya seperti
melihat lampu2, namun mereka belum mengetahui jarak masing2 antara planet itu dan
berapa besarnya planet-planet tersebut. Akalnya tidak mengetahui berapa jarak antara
planet-planet tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa jaraknya mencapai batas yang
hayali. Maka selayaknyalah jika Allah bersumpah dengannya karena keagungannya
(karena sangat jauhnya). Kelompok planet yang paling dekat saja dengan kita jaraknya
sekitar 700.000 tahun cahaya, padahal satu tahun cahaya sama dengan
10.000.000.000.000 km (sepuluh Triliun km).
Abul Hasan Al Mawardi Rahimahullah berkata di dalam A’lamun Nubuwah, “Apabila
telah terbukti kemukjizatan Al Qur’an dari segi ini secara keseluruhan, maka masingmasing
layak untuk menjadi mukjizat. Kalau AL Qur’an mencakup seluruhnya maka
kemukjizatannya berarti lebih kuat, hujjah-hujjahnya lebih jelas, dan seolah-olah seperti
membelah lautan dan menghidupkan orang mati.” (A’lamun Nubuwah: 73)
Namun saya berpendapat, Al Qur’an lebih besar dan lebih jelas dari pada itu
karena Al Qur’an adalah mukjizat yang tetap ada sampai sekarang dan seterusnya,
sekalipun mukjizat para Rasul yang terdahulu telah lenyap dengan kematian mereka.

0 komentar:

Posting Komentar